Warga dan Aliansi Forum Masyarakat Pandeglang Unjukrasa PLTU Banten 2

Sebarkan Berita

Pandeglang, focusflash- Puluhan warga dan gabungan Aliansi Forum Masyarakat Pandeglang (AFMP) melakukan aksi unjuk rasa pada jum’at siang sekira pukul 13.30 WIB, terkait pencemaran lingkungan yang dihasilkan oleh limbah produksi PLTU Banten 2 Labuan yang menyebar disepanjang pesisir pantai. Jum’at (20/10/2023).

 

Limbah berwarna kuning dan menyebar di sepanjang pesisir pantai diduga dihasilkan dari produksi olahan limbah PLTU Banten 2 Labuan, memicu puluhan warga dan Aliansi Forum Masyarakat Pandeglang untuk menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang pintu masuk yang dijaga oleh gabungan petugas keamanan beserta Polsek sekitar.

 

Dalam orasinya, Denis Rismanto selaku ketua Aliansi Forum Masyarakat Pandeglang (AFMP) memaparkan kajian mengenai bahan beracun yang ada di PLTU Banten 2 Labuan hingga saat ini mengancam kesehatan masyarakat yang didominasi oleh ozon dan logam berat.

 

Bahan beracun tersebut memberikan dampak kesehatan yang cukup serius, karena terdiri dari partikel mikroskopik yang terbentuk dalam emisi sulfur, nitrogen, oksida dan debu yang setiap saat dihisap oleh warga terutama di wilayah desa penyangga.

 

“Partikel halus ini dapat menembus paru-paru, serta aliran darah manusia yang dampak nya dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pernafasan hingga kematian” ujar Denis, selaku ketua Aliansi.

 

Menyinggung soal pencemaran lingkungan di sepanjang pesisir pantai, limbah kuning dan berbusa yang menutupi area pantai yang di duga beracun, Denis Rismanto menantang pihak managemen untuk membuktikan nya dengan meminum air hasil olahan limbah PLTU, dengan air laut di wilayah pantai Carita.

 

“Mari kita buktikan semua,saya menantang pihak managemen PLTU 2 Labuan untuk meminum air dari pembuangan limbah, dengan air laut dari daerah Carita, siapa yang mati duluan, agar mereka tau bahwa limbah yang dihasilkan oleh PLTU Banten 2 Labuan itu memang beracun dan bisa merusak ekosistem di sepanjang pesisir pantai,” tegasnya.

 

Massa beranjak semakin memanas,setelah jeda waktu sekitar 45 menit untuk istirahat. Pagar pembatas yang dijaga oleh sejumlah Aparat Penegak Hukum didorong secara bringgas oleh mereka, agar bisa masuk kedalam lingkungan area PLTU Banten 2 Labuan.

 

“Perbaiki pesisir pantai yang terkena dampak limbah B3 PLTU Banten 2 Labuan, tutup kegiatan batu bara karena hanya menimbukan petaka bagi masyarakat, kembalikan hak-hak nelayan yang sudah direnggut oleh limbah B3 PLTU Banten 2 Labuan” kata Denis dalam orasi tuntutannya.

 

Sementara itu, humas PLTU Banten 2 Labuan belum bisa memberikan konfirmasi, perwakilan dari managemen PLTU yang lain nya pun belum bisa di konfirmasi di lokasi aksi unjuk rasa.

 

Massa beranjak pergi pada pukul 16.30 WIB dengan tertib, setelah sebelumnya mereka menjebol pagar pembatas PLTU yang dijaga ketat oleh sejumlah petugas keamanan dan Aparat hukum setempat. (Wan)

red-focusflash

dukung informasi ter-update