Program Akselerasi Vaksinasi di SDN 3 dan SDN 4 Penggilingan, Jakarta 13940
*Program Akselerasi
Jakarta, focusflash.id-Kepala Sekolah SDN 3 Pagi dan SDN 4 (Jl. Raya Penggilingan Kav. 23-2, Cakung, Jakarta Timur 13940) mengatakan “Kami bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Pemerintah DKI, Farmasi dan BCA menyelenggarakan Gerakan Peduli Insan Perbankan Dalam Program AkselerasiVaksinasi Nasional di SDN 03 Pagi, dari jam 08.00-15.00 WIB. Minggu.08.8.2021
Program ini sebagai upaya untuk membantu Pemerintah dalam menyelenggarakan percepatan Vaksinasi dan pencegahan penularan Covid 19.
Vaksinasi gratis dengan menggunakan
Vaksin Sinovac.
Vaksinasi untuk siswa yang 12 tahun keatas kami sudah himbau untuk di vaksinasi. Ada beberapa anak siswa yang sudah ikut vaksinaai, tetapi ditempat mereka tinggal di Petra Citra Bangsa. Semoga hari ini bisa divaksinasi semua.
Harapan kami, agar semua siswa bisa belajar tatap muka, biar bisa PPM terlaksana, apalagi nanti setelah dapat ijin dari Dinas Pendidikan untuk membuka pembelajaran tatap muka.
Guru-guru di SDN 04 semuanya sudah divaksin.
Penggunaan vaksin bagus untuk kesehatan, yang jelas semua berpangkal dari kesehatan, kalau kita sehat, untuk belajar atau untuk aktifitas yang lain kesehatan diperlukan sekali. Pegawai sudah ada yang pernah kena Covid 19, tapi cukup insoman saja, tidak perlu dirawat.
Anak-anak siswa tidak ada yang kena Covid 19, guru-guru kami, karyawan-karyawan kami yang sudah kena Covid, cukup isoman saja, 2 minggu dirumah saja. Kalo kami aktif tiap hari kerja. Kita harus makan makanan yang bergizi, juga berjemur dipanas matahari.
Harapan kami, warganegara Indonesia semuanya sehat, jadi bisa beraktifitas kembali sebagaimana biasanya, karena anak-anak kita walaupun dilakukan dengan cara PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), tetapi tetap saja ada kendala, walaupun cara sebagus apapun, PJJ itu tetap saja ada kekurangannya. Karena perlu adanya komunikasi antara anak-anak siswa dengan guru-gurunya.
Komunikasi hubungan batiniah antara guru dan anak itu yang tidak bisa digantikan dengan cara apapun.” Supriyadi
