Peringati Kesehatan Nasional RSUD Kota Tangerang Berpacu Melawan Covid- 19
Advertorial
RSUD Kota Tangerang saat melewati hari Kesehatan Nasional sekaligus memperingati hari Pahlawan Nasional, ingin disampaikan di hari yang bersejarah 10 NOVEMBER tentara melawan penjajah secara head to head waktu 10 November terjadi suatu perjuangan beserta masyarakat. Juga pada tanggal 12 November diperingati sebagai hari kesehatan Nasional kebetulan kita saat ini sedang mengalami periode pandemi yang diakibatkan virus covid 19 yang secara kasat mata tidak dapat dilihat nyata sedangkan mungkin bila penyebabnya nyamuk maka dapat dilihat dengan kasat mata sehingga bisa dihindari,dan dimatikan.sangat berbeda dengan pandemi Covid yang sudah banyak memakan korban baik masyarakat maupun tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat.
Dr. Yusuf Alfian Geovanny
Tenaga kesehatan kita adalah pahlawan- pahlawan bangsa dan sudah banyak berjuang bahkan berkorban untuk mempertahankan kesehatan masyarakat yang terkena infeksi virus corona dilihat dari sisi kesehatan dan untuk sisi perjuangannya.
Lapisan masyarakat adalah pejuang, pahlawan, bahkan media juga sebagai pahlawan yang mengambil peran untuk berjuang menyampaikan informasi yang dapat menyejukkan masyarakat tentang informasi virus Covid 19 secara benar dan menginformasikan agar masyarakat selalu patuh pada himbauan pemerintah yaitu 3M untuk selalu menggunakan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Persiapan RSUD Kota Tangerang dalam menangani pasien Covid 19 terutama pada ibu bersalin bersama-sama berkolaborasi dengan Rumah Sakit-Rumah Sakit Swasta berjuang ikut serta menangani Covid 19 dalam penyelamatan ibu melahirkan.
Saat ini untuk kasus ibu hamil dengan covid 19 mengalami penurunan yang sebelumnya sekitar bulan September sempat mengalami peningkatan dimana hampir 80 persen Tempat Tidur terisi. Pada saat ini kondisi sudah mulai kembali normal terutaman pada kasus ibu hamil, sebagai masyarakat kita salut terhadap para tenaga kesehatan di lingkungan Rumah Sakit Umum Tangerang, mereka mampu ikut berjuang bersama didalam menangani covid 19, demi menyelamatkan kesehatan masyarakat.
Sejak pandemi Covid 19 mulai mewabah sejak pada bulan Maret tahun 2020 pada saat itu menunjukkan grafik turun naik, hal ini disebabkan saat itu belum tersampaikannya informasi atau sosialisasi secara menyeluruh kepada masyarakat tentang informasi atau sosialisasi terkait bagaimana bahayanya pemaparan covid 19, dan belum terinformasinya secara menyeluruh tentang pencegahan dari covid 19. Sehingga di masa libur panjang banyak masyarakat menggunakan waktu luangnya dengan berlibur, yang seharusnya diberikan oleh pemerintah untuk diam dirumah saja sehingga akibatnya terjadi peningkatan kontak erat covid 19 antara satu dengan yang lainnya, menyebabkan terjadinya paparan penularan semakin banyak. Yang seharusnya masyarakat mengikuti protokol kesehatan dengan cara 3M yaitu Menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan untuk menghindari dari paparan covid 19 dimasa pandemi ini.
Pada bulan September dan bulan Oktober tahun 2020 sempat mengalami peningkatan lagi kasus covid 19, karena dipicu salah satunya ada libur panjang, sehingga kasus covid 19 dimasa pandemi mengalami peningkatan.
Dengan diinformasikannya adanya pencegahan covid 19 dengan Vaksin yang disampaikan oleh menteri kesehatan melalui Zoom meeting masih terkonsentrasi di dinas kesehatan untuk pelaksanaan teknisnya terkonsentrasi terhadap golongan rentan, karana penyampaikan vaksin secara bertahap, pertama difokuskan pada petugas kesehatan karena berhadapan langsung dengan pasien covid 19.terutama kasusnya lebih dominan di Jawa-Bali.
Vaksin berproses tahapannya dari Pusat, Provinsi, kabupaten Kota sampai dinas kesehatan.
Dalam penanganan kasus covid 19 ini RSUD Kota Tangerang sudah mempersiapkan mulai dari sarana prasarana, SDM, ruangan perawatan untuk berjaga-jaga bila terjadi peningkatan kasus, tempat tidur yang sudah disiapkan adalah ada 2 wing untuk satu wing terdiri dari 20 bed. Kami pihak RSUD Kota Tangerang menghaturkan banyak terimakasih terhadap para donatur yang telah membantu RSUD Kota Tangerang untuk pemberian APD dll, sehingga memudahkan terjadinya layanan penanganan covid 19 secara baik diantaranya Pemda, Dewan BUMN maupun Dinas Kesehatan,serta para pengusaha dari berbagai perusahaan, masyarakat luas,berbagai aliansi, LSM, Ormas yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Prediksi berahirnya Covid belum bisa dipastikan karena pasca liburan juga sangat menentukan penyebaran covid,kecuali seluruh lapisan masyarakat sudah mematuhi himbauan pemerintah dengan melaksanakan 3M tadi.
Harapan dengan sudah adanya vaksin untuk mencegah virus ini, mudah-mudahan dapat mereduksi kasus covid 19. Sebagai informasi terkait dengan adanya vaksin untuk nakes adalah gratis namun tidak terbuka kemungkinan faktor swasta terlibat di dalamnya ada yang subsidi dan mandiri.
Sejak terjadi Covid 19 RSUD Kota Tangerang untuk pasien kasus berat selama masih bisa ditangani Rumah Sakit tentu tetap berada di Rumah Sakit Kota Tangerang kecuali bila tidak bisa tertangani ataupun pasien sudah Full maka pihak RSUD Kota Tangerang akan melakukan rujukan ke Rumah Sakit lain, juga sebagai informasi kita sudah terbantu oleh Dinas Kesehatan dengan disiapkannya ruang isolasi untuk pasien Covid 19 salah satunya PKM Panunggangan Barat yang bertujuan untuk membantu masyarakat untuk penaganan dalam rangka menurunkan kasus covid 19. Dalam penanganan kasus covid 19 ini, RSUD kota Tangerang senantiasa mendapat dukungan dari Pemerintah dan Dinas Kesehatan.
Untuk menjaga terhindar terkapar Covid tergantung dari imun yang kita miliki karena kemungkinan kita juga sudah terpapar virus namun jika imun kekebalan tubuh yang kita miliki mampu terhindar dari virus tersebut, dalam pencegahan terpaparnya covid 19 para tenaga kesehatan selalu patuh akan protokol kesehatan pada saat Visit pasien selalu menggunakan APD, mencuci tangan dan cek suhu dan selalu menjaga jarak.
RSUD sudah mendapatkan bantuan alat PCR dari pemerintah pusat, sehingga minggu depan sudah dapat digunakan. Untuk diagnosa covid 19 yaitu dengan dilakukannya Swab tenggorokan saat ini masih dikirim ke tempat lain seperti dinas kesehatan bahkan ke Universitas Indonesia.
Atas bantuan dari Pemerintah Kota dengan diberikannya bantuan alat PCR maka rsud kota Tangerang mendapat kesempatan untuk dapat melakukan pemeriksaan sendiri, untuk mempercepat mendapatkan hasil lab tersebut.menguntungkan bagi pihak kami karena dengan adanya alat ini untuk pasien-pasien yang di IGD dengan diagnosa ke arah covid 19, lebih cepat dibuktikan.
Begitu banyak masyarakat menolak didiagnosa sebagai Covid, karena masih minimnya pemahaman tentang penegakkan covid19. Mereka beranggapan hanya dengan dilakukan swab, bahwa pasien diyakinkan positip covid 19.
Sehingga rsud merasa terbantu dengan datangnya alat bantuan pemeriksaan PCR dengan tujuan mengurangi terjadinya persekusi pikiran masyarakat yang merasa tidak nyaman ketika mendapat informasi ini. Informasi tentang penentuan penegakkan diagnosa covid 19, tidak terlepas dari bantuan media untuk dapat menyampaikan kepada masyarakat, bahwa penegakkan bisa juga dilakukan melalui hasil rongent, hasil laboratorium bila swab belum dilakukan. Sehingga masyarakat dapat memahami gejala covid 19 dan diagnosa covid 19 itu ada 3 macam : 1. Susp.Covid , 2. Probable covid 19 dan 3.adalah Covid Konfirm.
Suspek dan probable keduanya belum dilakukan swab, ada hasil rongent dan Lab. Untuk Covid Konfirm sudah dilakukan swab
Swab tenggorakan yang dilakukan RSUD sendiri untuk mempermudah dan memperoleh sampel lebih cepat dan mengetahui hasil test lebih singkat apakah pasien terpapar atau tidak.
Yang perlu disoroti agar masyarakat memahami dengan kondisi serta gejala secara jelas tentang bagaimana bisa terjadi paparan Covid 19 yaitu untu mengurangi masyarakat tidak kaget dan tidak melalukan diskriminasi terhadap pasien yang memang sudah dinyatakan penegakan diagnosanya oleh dokter penanggung jawab yaitu dengan memberikan pemahaman secara jelas tentang gejala covid 19 dan pencegahannya. Disini perlu kerjasama yang kuat antara masyarakat dan pihak Rumah Sakit dan media untuk dapat berkolaborasi dalam melawan virus covid 19 seperti umpama sebuah perjuangan kemerdekaan masyarakat dengan bekerjasama dengan tentara RI. Misalnya pahlawan Diponegoro berjuang dengan masyarakat merebut kemerdekaan.
Perjuangan masyarakat yang dilakukan dapat memahami bagaimana Covid 19 ini bisa terjadi, serta bisa memilah informasi secara benar terutama kepada pihak Rumah Sakit, yang betul-betul sudah disiapkan pemerintahkan untuk peningkatan kesehatan yang setinggi-tingginya terutama dimasa Pandemi ini untuk melenyapkan Covid 19 ini. Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang tidak akan meng- Covidkan masyarakat karena rumah sakit umum daerah kota Tangerang dibuat dan dibangun untuk masyarakat, dan selalu memegang sumpah hipokrates. Bila terpapar akan kita sampaikan secara benar dan bila tidak terpapar akan kita pisahkan dari yang terpapar covid19 segera akan diinformasikan pula kepada pihak pasien ataupun keluarga.
Penjelasan dan pengertian dan pemahaman dari masyarakat itu sendiri, sangat diperlukan. Perlu kerjasamanya dengan setiap stake holder terutama pemerintah untuk selalu menginformasi kepada seluruh masyarakat kenapa Covid 19 ini bisa terpapar kepada manusia.
Saat Presiden Jokowi menyampaikan New Normal sekitar bulan Juli 2020 pada saat itu semua pihak dihimbau harus selalu patuh dan taat akan aturan jaga kesehatan dengan 3 M. saat itu juga kasus covid mengalami penurunan. Dari hasil informasi terjadinya penurunan kasus covid 19, maka akhir juli 202 RSUD Kota Tangerang mengambil langkah melakukan New Normal, karena keadaan saat itu sudah dianggap normal.
peningkatan kasus covid 19 terjadi kembali pada saat libur panjang sekitar bulan Oktober tahun 2020, hal ini dipicu dengan diperpanjang liburnya sehingga memicu terjadinya peningkatan kasus covid 19. itulah frame yang terjadi tutur dr. Yusuf Alfian Geovanny ( Advertorial )