Fahri Lubis : Pemprov Mesti Inovasi Benahi Citra Demi Kota Medan Bermartabat Dan Meningkatkan Kesejahteraan Warga
Medan (24/11) – Perwakilan Deklarator Inovator Pokja Sumut Bermartabat, Fachri Lubis penghujung bulan November 2019, tepatnya hampir setahun sudah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Periode 2019 – 2024 berjalan, menyampaikan surat terbuka ditujukan pada GUBSU dan WAGUBSU, beserta Sekda, OPD pemprov.
Fahri, berharap agar pihak pemprov lebih peduli memperbaiki citra dan membangun Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara. Ikhwalnya, dirinya merasa prihatin 3 (tiga) oknum Walikota Medan berturut sisakan ‘noda hitam’ merusak wajah serta citra Kota Medan, khususnya di Sumut dan Indonesia pada umumnya, Hal ini disampaikan oleh Bung Fahri tokoh anak perantau Medan pada awak media.
Fahri, berharap agar pihak pemprov lebih peduli memperbaiki citra dan membangun Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara. Ikhwalnya, dirinya merasa prihatin 3 (tiga) oknum Walikota Medan berturut sisakan ‘noda hitam’ merusak wajah serta citra Kota Medan, khususnya di Sumut dan Indonesia pada umumnya, Hal ini disampaikan oleh Bung Fahri tokoh anak perantau Medan pada awak media.
“Kita mendorong Gubsu dan Wagubsu pro aktif melakukan terobosan inovasi membantu Plt Walikota dan Dinas terkait di jajaran Pemko Medan,” imbuh Fahri dengan lugas.
Adapun, perlu digarisbawahi dalam hal pembangunan dan ikutserta memfasilitasi menata kota medan telah memiliki hubungan mendasar sesuai Visi dan Misi Sumut Bermatabat. Soalnya, jika kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumut bila tidak diperhatikan dan dibenahi oleh Gubsu dan Wagubsu. Bagaimana mau mencapai Visi dan Misi SUMUT BERMARTABAT ?
Selain menjadi tugas Anggota DPRD/ Legislatif Kota Medan. Ditambah, jangan ada bahasa GUBSU jangan intervensi urusan Pemko Medan.”Itu pendapat pola pikir oknum yang tidak sadar, apa sebabnya dan kenapa Gubsu intervensi, ada apa dengan kota Medan ini ? … ini Medan bung Ibukota Provinsi Sumut, jelas menjadi tanggung jawab moral dan kewajiban Gubsu dan Wagubsu perhatian lebih,” cetusnya menekankan.
Akar masalah mendasar sangat jelas 3 pemimpin kota medan berturut -turut adalah para Walikota KORUPTOR tentu berdampak merugikan dan menyengsarakan warga kota Medan, yaitu pembangunan. Tak dipungkiri, visi dan misi kota Medan, Gatot (Gagal Total) selama 15 tahun hingga saat ini.
“Semoga hal ini sadarkan Pemuka Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda Kota Medan. Khususnya DPRD Kota Medan yang baru dilantik bersama Gubsu dan Wagubsu bersinergi bagi Kota Medan,” harapnya.
Seperti ibarat kata pepatah, arif dan bijaksana, ‘Jangan ada Gajah didepan mata tak kelihatan tapi semut nun jauh kelihatan..’ jangan kab/ kota diluar kota Medan kelihatan sementara Kota Medan nya tempat tinggal Gubsu dan Wagubsu, bahkan pusat pusat kantor opd pemprov di medan .
“Saya paham Sekda pemprovsu piawai sebagai motor menjalankan kebijakan mendukung Gubsu dan Wagubsu dalam membantu membenahi ibukota prov sumut ini. Maka, jangan lagi ada alasan aturan birokrasi atau jangan lagi menyandera Gubsu dan Wagubsu yang bukan berlatar belakang dari birokrat dan politisi ini,” paparnya.
“Mau tidak mau, suka tidak suka Edy Rahmayadi Mantan Pangkostrad ini selaku GUBSU dan Musa Rajeksah Wagubsu, harus ikutserta membenahi Kota Medan,” ujarnya.
Sementara, terkait kritik di media masa lalu dari oknum legislatif, maupun oknum warga tokoh medan sebaiknya dijadikan ibarat jamu obat vitamin Gubsu dan Wagubsu perhatian terhadap provinsi sumut ini, saran Fachri.
“Cukup sudah 1 tahun ini Gubsu dan Wagubsu dihambat aturan alasan klasik,” paparnya.
“Mari bersama buktikan pada rakyat sumut bahwa pembantu kepercayaannya, mampu menjalankan amanah dan keinginan Gubsu dan Wagubsu. Guna memenuhi janji politik pada rakyat sumut,” tukasnya.
Termasuk, menata kota Medan yang hancur moral oknum pemimpinnya, apalagi mau membangun meningkatkan taraf hidup kesejahteraan warganya mewujudkan Visi dan Misi Pemko Medan yang tak pernah dituntaskan 3 oknum walikotanya, kemukanya..
“Ingat waktu tersisa 4 thn lagi masa kepemimpinan Edy Rahmayadi dan Musa Rajeksah. Mari bersama bersinergi seluruh pemangku kepentingan/ stake holder di sumut yaitu para eksekutif, legislatif, yudikatif komponen partisipasi aktif masyarakat diberdayakan secara proporsional, profesional,” ujarnya memberikan himbauan.
Perlu diketahui, jikalau tanpa dibuka ruang peranserta masyarakat pemuka agama, akademisi, praktisi dan intelektual serta tokoh senior dan tokoh pemuda sumut, maka Visi dan Misi Sumut Bermartabat hasilnya belum tentu optimal.
Akhir kata kepada Gubsu dan Wagubsu gerbong pendukung eks ERAMAS masih solid setia dalam perjuangan tanpa pamrih, bukan panglima talam dengan meminta projek, apalagi jabatan.
Khusus buat wadah dan sahabat seperjuangan saya fasilitasi saat ini berkontribusi aktif. Bukan sekedar bicara tapi para mantan timses relawan eramas ini ada dimana mana dan komit mewujudkan Visi dan Misi Mulia ini Sumut Bermartabat bersama sama Gubsu dan Wagubsu.
“Sumbang saran kepada Sekda dan OPD2 ASN Pemprovsu, jangan lagi monoton dan normatif, apriori dalan bekerja untuk membantu Gubsu dan Wagubsu. Harus Inovatif, Kreatif dan mengoptimalkan menggali seluruh potensi SDM ASN dan SDA Provinsi Sumut demi kepentingan warga Sumatera Utara,” ujarnya seraya menyemangati agar jangan pernah menyerah.
Sumut Bermatabat adalah tanggung jawab bersama yang sadar dan sepakat mau berjuang jihad fisabilillah. Dan ingin merubah pola pikir dan paradigma baru dengan brand image positif terhadap potret Provinsi Sumatera Utara. Sementara, menuju kearah lebih baik demi kemajuan segala bidang serta menjadi wadah pengabdian menjalankan amanah konstitusi bagi kota Medan Ibukota Provinsi Sumut yang kita banggakan, ulasnya.
“Sebagaimana dari kota Medan dalam kegelapan menjadi kota dan Provinsi yang terang benderang, dengan Nur Illahi Berkat Rahmat dan Ridho Allah SWT, kepada kita semua rakyat Sumut serta khalifah NYA senantiasa mendapatkan Syafaat dari Nabi Muhammad SAW. Aamiin YRA,” tutup Fahri.