Aksi Solidaritas  Wadas Desak Polisi “Bebaskan Warga” dari Tahanan

Sebarkan Berita

Jogja,Focusflash.id — Puluhan orang yang terdiri berbagai elemen masyarakat menggelar unjuk rasa sebagai bagian dari aksi solidaritas Wadas di depan Markas Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (8/2) siang.
Massa mendesak kepolisian membebaskan warga Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah yang ditahan terkait konflik penambangan batu andesit untuk proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Bener. Massa terpantau mulai berkumpul di depan Mapolda DIY, Depok, Sleman mulai pukul 12.00 WIB.

“Bebaskan kawan kami,” pekik massa sembari berjalan dari arah barat menuju area depan Mapolda DIY.

“Bebas, bebas, bebas warga Wadas. Bebas warga Wadas sekarang juga,” teriak massa.

Massa aksi juga menuntut agar aparat kepolisian segera angkat kaki dari Desa Wadas.

“Kami mendesak polisi segera angkat kaki dari Desa Wadas,” seru warga.

Massa di lokasi membawa spanduk besar bertuliskan ‘Menolak Pengukuran dan Mengecam Tindakan Represif Aparat Terhadap Warga yang Menolak Penambangan di Desa Wadas’.

Kepala Divisi Penelitian LBH Yogyakarta Era Harivah yang turut terlibat dalam unjuk rasa kali ini menyebut jika aksi simbolik ini sebagai wujud solidaritas untuk Warga Wadas.

“Tuntutan dari aksi ini sebenarnya ini merupakan aksi solidaritas yang itu mengimbau kepada kepolisian untuk menghentikan atau pun tidak lagi melakukan segala cara-cara yang represif kepada warga negara,” kata Era.

Era menyebut terhitung setidaknya 60 orang lebih diamankan sejak pengepungan Desa Wadas oleh kepolisian, Selasa (8/2) kemarin. Polisi, klaimnya, bahkan telah menaikkan status perkara untuk tiga orang yang diamankan ke penyidikan.

Dikatakan Era, ada pula rekan aktivis dan anggota kelompok solidaritas peduli Warga Wadas yang ikut diamankan polisi. Hanya saja Era belum bisa memastikan berapa jumlahnya.

Era melanjutkan, unjuk rasa hari ini akan dilanjutkan di depan kantor Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) Jalan Solo, Caturtunggal, Sleman.

“Tuntutannya adalah untuk meminta agar BBWSO menghentikan proses pematokan lahan di Desa Wadas,” tegas Era.

Pada Selasa (8/2) kemarin, ribuan aparat kepolisian dengan senjata lengkap dikerahkan menyerbu Desa Wadas. Mereka mencopot banner penolakan Bendungan Bener dan mengejar beberapa warga sampai ke hutan.

Penduduk Desa Wadas mengatakan jumlah warga yang ditangkap aparat kepolisian sampai saat ini sekitar 64 orang. Beberapa di antaranya merupakan anak-anak dan orang lanjut usia.

Pelbagai elemen masyarakat sipil, seperti PBNU, Muhammadiyah hingga KontraS mengkritik keras langkah yang diambil kepolisian tersebut. ( FF )

Tag: focus, berita Indonesia terkiniberita Indonesia terupdateberita Indonesia trendingberita Indonesia viralBerita nasionalberita terbaruberita terkiniberita terupdateberita trendingberita viral, aksi demo

 

red-focusflash

dukung informasi ter-update